Syari’ati menyajikan perspektif baru tentang sejarah dan sosiologi Islam. Dia menganggap kembali ke Syiah yang nyata dan revolusioner sebagai kekuatan untuk mewujudkan keadilan sosial. Selain reputasinya yang luar biasa untuk berkontribusi pada Revolusi Islam Iran, ia juga dikenal karena catatan aktivitasnya dalam rangka menghidupkan mazhab dan tradisi dalam masyarakat dan kebangkitan monarki. Dia meninggal pada usia 44 di Inggris dan dan dimakamkan di sebuah tempat di dekat makam Sayyidah Zainab (as) di Damaskus, Suriah. Rumah cendekiawan pejuang ini diubah menjadi museum oleh gubernur kota Teheran.