IQNA

Terjemahan Alquran Pertama Diterbitkan dalam Bahasa Rohingya

19:56 - April 06, 2021
Berita ID: 3475208
TEHERAN (IQNA) - Untuk pertama kalinya, terjemahan lengkap Alquran ke dalam bahasa Rohingya akan diterbitkan dalam audio dan video.

TRT World.com melaporkan, upaya-upaya sebelumnya untuk menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Rohingya belum lengkap dan sebagian besar dalam bentuk teks yang menggunakan huruf Urdu, Arab atau Latin.

Buta huruf marak di kalangan Rohingya, dan sebagian besar sekarang tinggal di kamp pengungsi padat penduduk di Bangladesh. Mereka tidak mendapatkan pendidikan dan pekerjaan selama beberapa dekade oleh pemerintah Myanmar, yang bahkan tidak bersedia menyebut mereka sebagai etnis minoritas.

Beberapa dari imigran Rohingya ini, seperti Noor, yang orang tuanya melarikan diri dari Myanmar ke Timur Tengah pada tahun 1960-an, mencoba menghidupkan kembali budaya dan warisan komunitas tersebut. Tetapi sementara 1,8 juta orang berbicara bahasa Rohingya, alfabet dan kosakatanya telah banyak berubah selama berabad-abad.

Pada 1980-an, Maulana Muhammad Hanif, seorang sarjana Rohingya yang tinggal di Bangladesh, akhirnya mengembangkan sistem bahasa yang disebut Rohingya Hanifi untuk membakukan bahasa dan memudahkan orang untuk belajar.

“Yang terjadi adalah orang-orang yang dididik di Pakistan atau India cenderung ke arah terjemahan Alquran dalam bahasa Urdu dan mereka yang lahir dan besar di negara-negara Arab mengandalkan huruf Arab. Tapi kebanyakan orang Rohingya tidak bisa membaca semua itu,” kata Noor.

Ia mengatakan, “Kami ingin menerjemahkan audio dan video dalam bahasa Rohingya agar bisa menjangkau warga Rohingya lain.” Karenanya dia mengembangkan unicode untuk bahasa Rohingya Hanifi yang membantu orang berkomunikasi dengan mudah melalui perangkat digital.

Para pendukung penerjemahan Alquran sangat prihatin dengan aktivitas sejumlah badan amal di kamp-kamp pengungsi. Badan amal evangelis telah menerjemahkan sebagian dari Alkitab ke dalam bahasa Rohingya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah melarang kelompok bantuan untuk mencoba mempengaruhi keyakinan agama masyarakat yang rentan seperti Rohingya.

Proyek penerjemahan yang didukung  perusahaan media Noor, Rohingya Vision dan Toko Buku Dakwah Corner (DCB) yang berbasis di Malaysia, bertujuan untuk mengumpulkan 360 ribu ringgit Malaysia atau sekitar 87 ribu dolar AS .

Terjemahan ini akan menggunakan bacaan bahasa Arab dari almarhum Ulama Sheikh Muhammad Ayyoub yang lahir di Mekah pada 1950-an dari keluarga pengungsi Rohingya dan kemudian menjadi imam jamaah di Madinah. (hry)

 

3962731

captcha