IQNA

Perdana Menteri Malaysia Menekankan Perlunya Berpegang Teguh pada Alquran

8:27 - July 04, 2022
Berita ID: 3477007
TEHERAN (IQNA) - Perdana Menteri Malaysia mengatakan bahwa cara untuk mengatasi kesalahpahaman tentang agama dan untuk mencegah perpecahan di antara umat Islam adalah dengan mengacu pada Alquran dan sunnah Nabi (saw).

“Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yakoob, menyatakan bahwa perbedaan pendapat harus dihormati dan bermoral, dan mengatakan jika umat Islam kembali ke ajaran Islam yang otentik dengan mengikuti Alquran dan sunnah Nabi, maka benih perpecahan dapat dilawan. Alquran secara umum menekankan semangat persatuan,” menurut IQNA, mengutip thestar.com.

Kata-kata tersebut ia sampaikan dalam pidatonya pada Konferensi Cendekiawan Asia Tenggara 2022 di Petaling Jaya.

Dalam konferensi yang baru pertama kali digelar ini, hadir pula delegasi dan tokoh agama dari 17 negara dunia, termasuk Syekh Muhammad Abdul Karim Al-Isa, Sekjen Lisa Muslim Dunia.

Perdana Menteri Malaysia juga menyebut isu kata-kata menghina Nabi Muhammad (saw) di India dan menggambarkannya sebagai tindakan provokatif yang mengancam kerukunan masyarakat beragama India yang pluralistik.

Ismail Sabri Yakoob mengatakan, peristiwa ini tidak hanya menimbulkan protes dari umat Islam India, tetapi juga menyebabkan masyarakat internasional, termasuk Malaysia, melakukan protes.

Menurutnya, menghina Nabi Muhammad (saw) adalah hal yang sangat sensitif dan umat Islam wajib untuk bereaksi, tetapi sesuai dengan perintah dalam kerangka agama.

“Hal ini untuk mencegah kita terjebak dalam permainan yang dimainkan oleh bagian-bagian tertentu yang ingin menciptakan permusuhan antara pemeluk berbagai agama,” tegasnya.

Ismail Sabri Yakoob juga mengutuk penindasan rezim Zionis, yang terus brutal menekan dan membunuh warga Palestina. (HRY)

 

4068073

captcha