IQNA

Surah-Surah Alquran/ 21

Surah Al-Hajj Mencegah Argumen yang Tidak Perlu tentang Tuhan

7:00 - August 02, 2022
Berita ID: 3477109
TEHERAN (IQNA) - Allah swt telah menantang para pengklaim berkali-kali dalam Alquran; pengklaim yang kafir dan tidak menerima Tuhan atau penyembah berhala dan menganggap berhala sebagai tuhan-tuhan bumi dan langit; Allah mengajak mereka untuk berkompetisi dan ingin mereka membuat partikel atau membawakan ayat seperti Alquran, tetapi tidak ada yang bisa menerima ajakan untuk berkompetisi.

Surah Al-Hajj adalah surah kedua puluh dua dan salah satu surah Madaniyyah, yang berisi 78 ayat di juz 17, dan merupakan surah keseratus ketiga yang diwahyukan kepada Rasulullah (saw).

Kata "Al-Hajj" secara harfiah berarti niat untuk melakukan sesuatu, tetapi dalam syariat Islam, ini mengacu pada ritual khusus yang diadakan di Makkah setiap tahun. Karena sekitar tiga belas ayat surah ini (dari ayat 25 hingga 37) berbicara tentang Ka'bah dan sejarahnya serta dampak politik dan sosial haji, maka surah ini dinamakan dengan surah “Al-Hajj”.

Surah Al-Hajj dimulai dengan menyebutkan keagungan Hari Pembalasan yang ditujukan kepada semua orang dan menggambar pemandangan yang mengerikan darinya, seperti yang dikatakan:

«يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)”. (QS. Al-Hajj: 1)

Isi umum dari surah ini menjelaskan tentang sifat-sifat dan takdir orang-orang yang beriman dan golongan orang-orang kafir: Kelompok orang-orang kafir yang pertama adalah mereka yang berdebat dan membahas tanpa pengetahuan tentang sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan Tuhan, dan mengikuti setiap setan yang memberontak, dan pada akhirnya, setan tersebutlah yang menjerumuskan mereka dalam azab siksaan.

Kelompok kedua juga, tanpa ilmu dan tanpa buku petunjuk dan pencerahan, untuk menyesatkan orang lain dari jalan yang benar, mereka mulai berdebat tentang Tuhan. Mereka inilah pemimpin orang-orang musyrik, pada akhirnya akan disiksa di akhirat dengan hina. Kelompok ketiga juga menyembah Tuhan secara lisan dan lahiriah, sebagaimana ketika mereka menerima kabar baik, mereka menemukan kedamaian, dan dengan penderitaan dan musibah, mereka berpaling dari Tuhan. Orang-orang ini juga merugi di dunia dan di akhirat. Namun kebalikan dari tiga kelompok ini, ada orang-orang mukmin, yang pada akhirnya Tuhan akan memasukkan mereka ke tempat-tempat yang baik.

Demikian juga, dalam surah ini, deskripsi Tauhid dan keharusan menyembah Tuhan Yang Maha Esa, peringatan terhadap kemusyrikan dan konsekuensi negatifnya, dan kepastian Hari Pembalasan dan gempa bumi yang mengerikan, dibahas, dan beberapa cabang dari agama, seperti aspek spiritual dan fikih haji, Jihad melawan para diktator, salat dan hubungannya dengan Tuhan, zakat dan hak-hak keuangan lainnya dan amar ma'ruf nahi munkar telah dibahas.

Penjelasan tentang beberapa nilai moral seperti tawakkal dan kepercayaan kepada Tuhan, peringatan terhadap pelaksanaan dosa dan ketidaktaatan kepada Tuhan, dan kesinambungan ketakwaan, amal saleh, dan pertolongan Tuhan juga di antara topik lain dari surah ini. (HRY)

berita-berita terkait
captcha